PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

Kegiatan pembelajaran merupakan hal yang paling penting dalam implementasi kurikulum. Untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pembelajaran, dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, seyogyanya seorang pengajar tahu bagaimana membuat kegiatan pembelajaran berjala dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar, dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang pengajar dapat membuat suatu acuan dalam pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1. Hakikat pembelajaran
Terdapat beberapa kesamaan substansi tentang belajar , yaitu pada dasarnya adalah perubahan prilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) sebagai hasil interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran.Mengajar pada dasarnya adalah kegiatan mengelola lingkungan pembelajaran agar berinteraksi dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Prof.Dr.A Chaedar alwasilah, MA memberikan batasan terhadap istilah belajar,mengajar, dan pembelajaran, yaitu: belajar (learning), mengajar (teaching), dan pembelajaran (instruction).

2. Prinsip-prinsip pembelajaran
a. Prinsip umum, adanya perubahan prilaku, peserta dididk memiliki potensi dasar, dan perubahan tersebut menuju pencapaian kualitas ideal.

b. Prinsip Khusus
1) Prinsip Perhatian dan Motivasi
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat yang lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhdap mata pelajaran tersebut sehingga akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi daam belajar. Motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Motivasi melepaskan energi atau tenaga yang ada pada seseorang. Setiap motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan. Motivasi mempunyai tiga tujuan, yaitu:
a) mendorong siswa untuk berbuat sebagai penggerak yang melepaskan energi
b) menentukan arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai
c) menyeleksi perbuatan

2) Prinsip Keaktifan
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap pembelajaran. Pembelajaran akan bermakna apabila siswa aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
Dalam Proses pembelajaran siswa harus aktif belajar dan guru hanyalah membimbing dan mengarahkan. Teori kognitif menyatakan bahwa belajar menunjukan adanya jiwa yang aktif, jiwa tidak hanya merespon informasi, namun jiwa mengolah dan melakukan transformasi yang diterima. Berdasarkan kajian teori tersebut, maka siswa sebagai subjek belajar memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan, mencari, mengolah informasi, menganalisis, mengidentifikasi, memecahkan, menyimpulkan, dan melakukan transformasi ke dalam kehidupan yang lebih luas. Sehubungan dengan prinsip kektifan ini, Thorndike dengan Law of Exercices menyatakan bahwa belajar perlu adanya latihan-latihan, dan Mc Keachie tentang individu yaitu manusia merupakan makhluk yang aktif dan selalu ingin tahu, dapat menjadi masukan bahwa dalam proses pembelajaran guru dapat menggali dan mengembangkan aktifitas-aktifitas pembelajran yang berpusat pada siswa.

3) Prinsip Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan belajar harus melibatkan diri (setiap individu) nterjun mengalami. Keterlibatan langsung, pelibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran adalah penting. Siswalah yang melakukan kegiatan belajar bukan guru. Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pengalaman adalah intersksi antara individu dengan lingkungan. Dengan adanya interaksi dimaksudkan agar terjadi aksi dari lingkungan berupa rangsangan-rangsangan dari luar. Rangsangan- rangsangan itulah yang akan menjadi pengalaman bagi peserta didik, akan tetapi tidak setiap rangsangan akan menjadi pengalaman.
Edgar Dale dalam bukunya Audio Visual Methods in Teaching memberi pembagian pengalaman menurut tingkat abstraknya dan alat-alat yang berhubungan, yaitu
a) pengalaman langsung (direct purposeful experiences)
b) pengalaman yang diatur (contrived experiences)
c) dramatisasi (dramatization)
d) demonstrasi (demonstration)
e) karyawisata (fieldtrips)
f) pameran (exhibition)
g) gambar hidup (movie pictures television)
h) rekaman, radio, gambar mati (recording radio still pictures)
i) lambang visual (visual symbols)
j) lambang verbal (verbal symbols)

4) Prinsip Pengulangan
Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan supaya meteri yang dipelajari tetap ingat. Oleh karena itu guru harus melakukan sesuatu yang membuat siswa melakukan pengulangan belajar.
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentinggnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukakan oleh Edward L Trondike (1974-1949). Kesimpulan penelitiannya adalah memunculkan tiga dalil belajar, yaitu ”Law of Effeck, Law of Exercises, and Law of Readines”. Teori lain yang dianggap memiliki kaitan erat dengan prinsip pengulangan adalah yang dikemukakan oleh psikologi daya. Menurut teori daya bahwa manusia memiliki sejumlah daya seperti mengamati, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir, dan lain sebagainya. Oleh karna itu menurut teori ini, belajar adalah melebihi daya-daya dengan pengulangan dimaksudkan agar setiap daya yang dimiliki oleh manusia dapat trarah sehingga menjadi lebih peka dan berkembang.

5) Prinsip Tantangan
Teori medan dari Kutt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam setiap situasi belajar dalam suatu medan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tesebut siswa dihadapkan sejumlah tantangan, yaitu mempelajari materi belajar, dan belajar. Maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan tersebut dengan mempelajari bahan belajar. Implikasi lain dari adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang, seperti yang mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa akan tertantang untuk mempelajarinya. Dengan kata lain, pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep,prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep-konsep, prinsp-prinsip dan generalisasi tersebut.
Memberikan siswa kesempatan sukses dalam belajar tidak berarti bahwa mereka harus diberi pekerjaan yang mudah saja. Tugas yang sulit yang mengandung tantangan bagi kemampuan siswa akan merangsangnya untuk mengeluarkan segenap tenaganya. Tentu saja tugas itu dalam batas kesangggupan siswa.

6) Prinsip Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengeruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui metode-metode pembelajaran yang menantang, seperti tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya akan memb.uat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan dapat juga diartikan sebagai segala bentuk respons baik bersifat verbal ataupun non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa.
Penggunaan penguatan dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan iklim kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Penguatan juga dapat digunakan sebagai pemicu motivasi belajar siswa berupa pemicu motivasi ekstrinsik yang akan menumbuhkan motivasi intrinsik sehingga dapat meningkatkan perilaku belajar peserta didik.
Penguatan yang diberikan seorang guru harus mempunyai tujuan yang menjadikan peserta didik lebih baik dalam proses pembelajaran. Perlu ada kerja sama antara guru dan peserta didiknya dalam proses pembelajaran.
Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan juga dapat memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi peserta didik sebagai suatu dorongan atau koreksi. Adapun tujuan dari penguatan dalam pembelajaran adalah :
a) menumbuhkan perhatian siswa
b) memelihara motivasi siswa
c) memudahkan siswa
d) meminimalkan perilaku negatif dan mendorong tumbuhnya perilaku positif
e) meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktif.
balikan atau penguatan kepada siswa, penguatan atau reinforcement mempunyai efek yang besar jika sering diberikan kepada siswa. setiap keberhasilan siswa sekecil apapun, hendaknya ditanggapi dengan memberikan penghargaan.

7) Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikis, untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri. Untuk dapat memberikan bantuan belajar terhadap siswa, maka guru harus dapat memahami dengan benar ciri-ciri para siswanya tersebut baik dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas dan bimbingan terhadap siswa. Prinsip menghormati perbedaan individual mengatakan bahwa setiap orang mempunyai cara yang tersendiri dan unik mempelajari sesuatu.
Setiap manusia adalah individu yang mempunyai kepribadian dan kejiwaan yang khas. Secara psikologis, prinsip perbedaan individualitas sangat penting diperhatikan karena:
a) Setiap anak mempunyai sifat, bakat, dan kemampuan yang berbeda
b) Setiap individu berbeda cara belajarnya
c) Setiap individu mempunyai minat khusus yang berbeda
d) Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda
e) Setiap individu membutuhkan bimbingan khusus dalam menerima pelajaran yang diajarkan guru sesuai dengan perbedaan individual
f) Setiap individu mempunyai irama pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda
Maksud dari irama pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda adalah bahwa siswa belajar dalam kelas dalam usia perkembangan. Masing-masing siswa tidak sama perkembangannya, ada yang cepat ada yang lambat, maka guru harus bersabar dalam tugas pelayanan belajar pada anak didiknya. Oleh sebab itu setiap guru mengajar harus diimplikasikan sebagai berikut:
a) Setiap memberikan tugas kelompok, hendaklah didasarkan pada tingkat kepandaian peserta didik
b) Guru memberikan tugas-tugas unit dengan kemungkinan memilih macam-macam kegiatan dan pengalaman bagi setiap peserta didik
c) Guru memberikan tugas–tugas individual kepada beberapa peserta didik setelah dalam suatu kelompok
d) Guru jangan memberikan tugas-tugas berupa hafalan-hafalan dan fakta-fakta saja, tetapi perlu juga pengajaran dengan ekperimen, demonstrasi, pemecahan soal, dan tugas serta penyelidikan yang mengandung motivasi dan kebangkitan aktivitas peserta didik.

Ditulis Oleh
Abdul Rohman, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (Otomotif 2008) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Tentang arassh

i'm a moslem
Pos ini dipublikasikan di Pendidikan. Tandai permalink.

9 Balasan ke PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

  1. ishlahatu berkata:

    maaf, yang tulisan tentang fungsi kurikulum mana ya? saya bisa minta?

    Suka

  2. Philip berkata:

    “PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN Arassh’s Blog” ended up being a superb post and I actually was in fact very joyful to locate the article. Thanks for your time-Kareem

    Suka

  3. chika berkata:

    maaf kang, ikut ngopi ya…

    Suka

  4. kuliner bandung berkata:

    I’m curious to find out what blog platform you have been using?
    I’m having some small security issues with my latest website and I would like to find something more
    safe. Do you have any solutions?

    Suka

  5. Mateen berkata:

    Ah, i see. Well tha’ts not too tricky at all!”

    Suka

  6. King berkata:

    Diane von Furstenberg just emulates stlye ❤ her. Also Rachel Roy's dress colour is amazing on her skin not sure if i like the shape or length tho the more i see those Lotbouuin's the more i dont like them. The LV's are still hot tho.

    Suka

Tinggalkan komentar